Persiapan Pelaksanaan Pengerukan Alur Sungai Lematang (Tol Sungai Lematang) di Q1-2019 oleh PT.SKA-Lematang dan PT.Rukindo (Pengerukan Indonesia Persero)
Menindaklanjuti dari kesiapan PT.Sarana Karya Anugerah Lematang Konsorsium terkait akan persiapan pelaksanaan pekerjaan pengerukan Sungai Lematang untuk pengembangan pembuatan Alur Transportasi Sungai Lematang di awal tahun 2019,PT.Sarana Karya Anugerah Lematang Konsorsium dalam diskusi teknis lanjutan di kantor PT.Rukindo (Pelindo II) pada hari Senin,19 November 2018,menyepakati dengan PT.Pengerukan Indonesia (Rukindo) untuk skema kerja serta metode pelaksanaan akan pekerjaan pengerukan di Sungai Lematang yang akan di mulai di Muara Lematang,Sungai Rotan di Q1-2019 hingga ke Hulu Sungai Lematang di Merapi Barat, Kabupaten Lahat.
Dalam kesempatan pertemuan dengan PT.Rukindo (Pelindo 2) tersebut,Direktur Utama PT.Sarana Karya Anugerah Lematang Konsorsium,Agussalim Igarashi juga menyampaikan bahwa melihat kondisi kebutuhan kapal keruk khususnya di Sumatera Selatan,dalam waktu yang bersamaan,pihaknya juga telah memesan tambahan 2 x unit CSD 45 Beaver dari 2 unit yang telah di pesan sebelumnya untuk melakukan pekerjaan pengerukan di Muara Sungai Lematang/Sungai Musi hingga ke Ambang Luar/Selat Bangka,yang mana dengan tambahan 2 x unit CSD 45 Beaver tersebut,di tenggarai dapat membantu mengurangi sedimentasi sungai dan juga membantu kelancaran pelayaran dan transportasi komoditas di alur pelayaran Sungai Musi ke Ambang Luar dan secara tidak lansung menciptakan area tangkapan air sungai dari hulu sungai dan air hujan yang sering meluap ke kota Palembang khususnya di musim penghujan ini dikarenakan tingginya pendangkalan di Sungai Musi.

Dengan terciptanya Alur Transportasi Komoditas Batubara,Sawit dan Karet di Sungai Lematang dari Hulu Sungai hingga ke Hilir atau Ambang Luar,maka biaya produksi hasil pertambangan serta komoditas perkebunan dari daerah Sumatera Selatan akan jauh lebih kompetitif dan bersaing baik itu di pasar domestik dan luar negeri dan juga dengan pembangunan dermaga batubara di daerah Lahat dan Muara Enim maka rantai pasokan batubara dari daerah pertambangan dan perkebunan dapat menjadi lebih efisien khususnya kepada para Pelaku Usaha di bidang transportasi hauling batubara,sawit dan karet ,karena secara tidak lansung dengan jarak dan kapasitas yang efektif,efisien,kepastian serta sustainable atau berkelanjutan maka ritase produksi harian mereka akan ikut meningkat dan akan ikut pula meningkatkan pendapatan harian mereka nantinya,utamanya dari sektor transportasi batubara yaitu sebesar 28 juta ton/tahun atau sekitar 2,4 juta ton/bulan.